“Konichiwa, mina san.. O genki desu ka?”
Yeah, kenapa tiba tiba saya jadi sok jepang begitu? Karena postingan saya kali ini adalah tentang kuliner jepang \^0^/.
Siapa yang suka makanan jepang tunjuk tangan?? Siapa yang suka sushi? Siapa yang suka mi ramen? Tunjuk tangaann…. ^^
#nowplaying Yui – summer song
Oke, kali ini saya akan merekomendasikan salah satu kuliner jepang yang ada di jogja : Sapporo ramen. Mi Ramen adalah salah satu dari sekian kuliner jepang yang paling digemari. Sejarah mi ramen dimulai pada masa jepang dan cina bermusuhan. Kedua koki cina yang berada di jepang menemukan masakan baru yaitu sejenis mi dengan kaldu, dan kemudian digemari oleh masyarakat jepang (baca sejarah lengkapnya di posting selanjutnya ya.. ^^v)
Kembali ke sapporo ramen, sapporo ramen adalah sebuah kedai mi ramen yang terletak di jalan kaliurang km 11 yogyakarta ( dahulu berada di depan kebun buah naga Km 10,1 tapi sekarang pindah). Kanan jalan dari selatan. Sepintas tidak ada yang terlalu istimewa dengan kedai ramen kecil ini, tapi tunggu sampai anda datang – pesan – makan.
Ada berbagai macam menu ramen, diantaranya adalah shio ramen (kuah bening), shoyu ramen (kuah kecap asin), miso ramen ( kuah tauco), dan jaja men (sejenis ramen goreng). Perbedaan utamanya terletak pada kuahnya.
shio + shoyu + ocha
shoyu ramen
shio ramen
miso ramen
Saya paling suka pesan shio ramen, dengan kuah kaldu ayam bening. Seger aja rasanya. Apalagi kalo ditaburin cabe bubuk. Hmmm… pertama saya datang ke kedai ini, saya terkejut ketika pesanan datang. Astaga… ternyata mangkoknya gede banget sodara. Dua kali lipat ukuran mangkok orang normal. Dan waktu itu saya bertanya tanya sanggupkah saya menghabiskan ramen sebesar ini seorang diri? Ternyata abis juga (laper sih waktu itu, padahal biasanya makan saya sedikit loh. Ciyus deh… ^_^)
Di dalam mangkok yang “agak” besar (yah, cukup lah buat masukin gajah kedalamnya), selain terisi mi kenyal dengan kuah, pelengkapnya juga banyak. Ada potongan telur rebus, 1 slice daging asap (ini yang paling bikin enak, aroma daging asapnya), yakinori, tauge dan daun bawang.
Kalo minuman sih standar, yang spesial Cuma ocha nya aja. Ocha (teh hijau jepang) disini rasanya agak pahit. Jadi saya lebih suka pake gula minumnya.
porsi yang segede gambreng
At least, saya udah mencoba bermacam macam mi ramen yang di jogja, tapi belum penah nemu yang semantap sapporo. Enak walopun nggak terlalu istimewa. Justru disitulah yang bikin saya nggak bosen dengan ramen yang satu ini. Sipp, two thumbs buat chef dony, manusia yang berjasa bagi yogyakarta karena telah menciptakan ramen yang enak.
“itadakimasu…”
EAT, Science, Love 